Senin, 12 Juli 2010

Ciuman di Bawah Hujan.


"Aku tikus Senayan. Tidak penting darimana dan untuk apa aku bekerja, yang penting menghasilkan dan menguntungkan. Bila perlu, aku bisa bergoyang dengan perempuan dengan alasan pekerjaan". Itulah kalimat yang diucapkan oleh seorang aktor dalam pementasan teater sambil menggoyangkan pinggulnya di IAIN Sunan Ampel (SA).
Pementasan teater tersebut merupakan adopsi dari sebuah novel karya Lan Fang berjudul Ciuman di Bawah Hujan. Acara yang dibuka oleh Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si. pada Jumat (25/6) tersebut dihadiri oleh Lan Fang sebagai penulis novel dan tentunya mahasiswa di lingkungan IAIN SA.
Dalam sambutannya, rektor menyampaikan bahwa apapun yang muncul dari proses kreatif dapat menjadi media promosi. Promosi inilah yang kemudian akan menciptakan branding image terhadap kualitas yang dimiliki benar-benar kompetitif. Adanya pementasan teater yang mengadopsi ide dari novel berjudul Ciuman di Bawah Hujan yang diselenggarakan sore itu juga merupakan upaya kreatif untuk menyiapkan kompetisi yang dimaksud.
"Upaya positif dan kreatif apapun dapat menaikkan derajat kualitas kita di mata dunia. Maka janganlah kita berhenti melakukan upaya kreatif tersebut", ujarnya di hadapan pekerja dan pemerhati seni.
Lan Fang sendiri sebagai penulis novel memberikan apresiasi atas performent art yang dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam UKM Teater Q dari Fakultas Syariah. Sudah sering ia datang di IAIN SA untuk menjadi pembicara dalam hal seni dan sastra.
Dalam kesempatan tersebut Lan Fang menyampaikan bahwa sebenarnya ketertarikan dan bakat sastra mahasiswa IAIN SA sangat besar. Hal itu ditampakkan dengan sekian banyak hasil kreatifitas mereka dalam hal tulisan, penampilan teater dan progresifitas dalam mengikuti gerak perkembangan sastra di nusantara.
"Tiap kali saya datang ke IAIN, pasti mendapat sambutan hangat dari sahabat-sahabat di sini. Itu membuktikan bahwa mahasiswa kampus ini bersemangat dalam belajar", ujarnya.
Pernyataan ini tidak hanya berada pada wilayah asumsi atau hipotesis semata-mata dalam pemikiran akademis. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang mengikuti acara tersebut, padahal pada minggu ini mereka harus mengikuti Ujian AKhir Semester (UAS) di fakultasnya masing-masing.
Penampilan teater tersebut dirangkai dengan bedah novel Ciuman di Bawah Hujan yang langsung dipandu oleh pekerja teater Q. Rektor sendiri belum beranjak dan tampak asyik mengikuti bedah novel tersebut.(c)